Monday 25 May 2015

NYATA !!! penemuan fosil dinasaurus di bantul


Penemuan fosil di Bantul, Dinosaurus atau kuda Mataram?


Warga Ngumbul, Tamanan, Bantul mendadak hebohkan. Dwi Dagdo tiba-tiba menemukan fosil binatang purba saat membuat pondasi rumah, Kamis (17/07/2014). Fosil tersebut mirip dengan binatang purba Dinosaurus.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Penerangan BPCB DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Y Indarti Nurwidayati mengatakan penemuan kerangka hewan yang diduga purba tergolong langka di Yogyakarta.
“Biasanya yang banyak ditemukan itu situs budaya,” kata Indarti sebagaimana dikutip Harian Jogja.
Fosil Dinosaurus yang ditemukan di Bantul, DIY. (Merdeka)
Fosil Dinosaurus yang ditemukan di Bantul, DIY. (Merdeka)
Balai Pelestarian Cagar Budaya kini tengah mendalami temuan tersebut untuk membuktikan kerangka hewan apa yang terpendam di Dusun Umbul. Petugas kepurbakalaan juga telah mengambil sampel tulang hewan itu untuk diteliti.
Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan benda yang diduga fosil tersebut berawal saat Dwi dibantu Ucok, salah seorang pekerja yang membantunya membangun rumah mencangkul tanah untuk pondasi, Kamis (17/07/2014) sekitar pukul 11.00 WIB.
Setelah menggali sedalam 1,5 meter, Ucok berhenti karena ada benda keras yang mengenai cangkulnya. Bersama Dwi, Ucok pun terkejut bukan kepalang, karena mereka melihat fosil binatang yang menyerupai dinosaurus.
Meskipun belum ada keterangan resmi terkait penemuan dugaan fosil tersebut, salah seorang warga menduga, kerangka tersebut bukan berasal dari hewan biasa. Awalnya warga menduga itu adalah kerangka sapi, kuda atau kerbau. Namun, anatomi tulang hewan itu justru berbeda. Rangka lehernya labih jenjang dari sapi atau kuda dengan panjang hampir satu meter. Pada bagian rangka mulut ditemukan rahang.
“Kalau sapi atau kuda tapi ini tulang lehernya tinggi. Mungkin memang bukan dinosaurus tapi mirip,” paparnya lagi.
Kalau pun kerangka itu adalah hewan kuda, Alif yakin kuda tersebut adalah jenis hewan kuda yang hidup ratusan tahun lalu sehingga struktur tubuhnya berbeda dengan kuda saat ini.
Sementara pemilik rumah Dwi Dagdo mengatakan, sejarah keluarganya tidak pernah menguburkan bangkai hewan kuda, sapi atau kerbau di tanah tersebut. Ia menduga, kerangka itu adalah hewan kuda milik Keraton Mataram saat masih berdiri di Pleret Bantul.
Saat zaman Keraton Pleret kata Dwi, Dusun Umbul merupakan area pemandian raja Mataram. Itu pula kenapa dusun ini dinamakan umbul yang berarti mata air. Bahkan sisa sejarah kebudayaan Mataram itu masih ada sampai sekarang, berupa bekas benteng lokasi pemandian yang berdiri sebagian karena ditopang akar pohon beringin.
Dwi menduga, kerangka tersebut adalah kerangka hewan kesayangan milik raja atau disebut Klangenan dalam tradisi Jawa.
“Di sini ini memang dulu tempat permandian, sering saat warga menggali tanah menemukan sisa bangunan semen di dalam tanah,” kisah Dwi.

No comments:

Post a Comment